Tingkat
keanekaragaman mahluk hidup
1.
Keanekaragaman tingkat ekosistem
Dalam suatu tempat atau lingkungan, mahluk hidup yang ada
didalamnya disebut biotik dan faktor lingkungannya disebut komponen abiotik.
Komponen abiotik meliputi faktor fisik (misalnya iklim, cahaya, batuan, air,
tanah, dan kelembapan) dan faktor kimia (misal kadar garam dan kadar mineral).
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik di suatu tempat akan
menciptakan suatu ekosistem.
Kita menemukan bahwa setiap tempat memiliki kondisi
lingkungan yang berbeda. Misalnya, wilayah pantai memiliki kadar garam yang
lebih tinggi dibandingkan dengan danau. Olehkarena itu mahluk hidup yang mampu
hidup di pantai akan berbeda dengan mahluk hidup yang di danau. Perbedaan
komponen biotik dan abiotik akan menyebabkan adanya perbedaan ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem disebabkan adanya perbedaan
letak geografis setiap ekosistem. Di daerah dingin ada ekosistem tundra, hewan
yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Pada daerah tropis
terdapat hutan hujan tropis, daerah ini memiliki tumbuhan dan hewan yang
beraneka ragam. Variasi mahluk hidup yang ada pada setiap ekosistem akan
menimbulkan keanekaragaman pada tingkat ekosistem.
2.
Keanekaragaman tingkat jenis
Merupakan keanekaragaman yang ditemukan diantara mahluk
yang berbeda jenis. Contoh keanekaragaman tingkat jenis dapat diamati pada
famili primata. Dalam famili primata
memiliki jenis yang berbeda, diantaranya gorila, orang utan, lutung, owa, dan
simpanse.
3.
Keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat gen pada mangga. Walaupun
sama-sama mangga tetap ada perbedaan bentuk, warna, dan rasa. Variasi antar
individu yang sejenis tersebut menunjukkan adanya tingkat keanekaragaman
tingkat gen.