JUDUL PRAKTIKUM : TRANSPIRASI
TANGGAL
PRAKTIKUM : 10 April 2012
TUJUAN
PRAKTIKUM : Membuktikan bahwa
penguapan air dari daun dipengaruhi
oleh luas permukaan daun
I.
HASIL
PENGAMATAN :
Tanaman
Pacar Air (Impatiens balsamina,
Balsaminaceae)
PEMBAHASAN
:
Transpirasi dalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa
cairan dan uap atau gas. Proses
keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk gas keudara
disekitar tumbuhan dinamakan transpirasi (Loveless, 1991).
Ada dua tipe transpirasi yaitu :
1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi
secara langsung melalui kutikula epidermis.
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan air
berlangsung melalui stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui
transpirasi stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air dan pada
sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau
kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian
besar air yang hilang terjadi melalui stomata (Loveless, 1991).
Faktor yang
mempengaruhi transpirasi :
Faktor Internal
1. Penutupan Stomata
Dengan terbukanya stomata lebih lebar, air yang hilang
lebih banyak tetapi peningkatan kehilangan air lebih sedikit untuk
masing-masing satuan penambahan pelebaran stomata. Banyak faktor yang
mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata, yang paling berpengaruh adalah
tingkat cahaya dan kelembaban. Pada sebagian besar tanaman, cahaya menyebabkan
stomata membuka. Pada tingkat kelembaban dalam daun yang rendah, sel-sel
pengawal kehilangan turgornya mengakibatkan penutupan stomata (Gardner,1991).
2.
Jumlah dan Ukuran
Stomata
Kebanyakan daun tanaman yang produktif mempunyai
banyak stomata pada kedua sisi daunnya. Jumlah dan ukuran stomata yang
dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan (Gardner, 1991).
3.
Jumlah Daun
Makin luas daerah permukaan daun, makin besar transpirasi (Gardner, 1991).
4.
Penggulungan
atau Pelipatan Daun
Banyak tanaman yang mempunyai mekanisme dalam daun
yang menguntungkan pengurangan transpirasi apabila perairan terbatas (Gardner,
1991).
Faktor eksternal
1.
Kelembaban
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air.
Di dalam keadaan yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih tinggi
dari pada tekanan uap di luar daun, atau dengan kata lain ruang di dalam daun
itu jauh lebih penuh akan uap air dari pada udara di luar daun, jadi molekul-molekul
air berdifusi dari konsentrasi yang tinggi (di dalam daun) ke konsentrasi yang
rendah (di luar daun). Sebaliknya, jika pada suatu hari di uadara banyak awan
maka kebasahan antara bumi dengan awan itu sangat tinggi. Dengan demikian maka
perbedaan kebasahan udara didalam dan di luar daun tidak jauh berbeda; keadaan
yang demikian ini tidak melancarkan berdifusinya uap air dari dalam daun ke
luar daun. Kesimpulannya ialah, udara yang basah menghambat transpirasi, sedang
udara yang kering melancarkan transpirasi. Bila daun mempunyai kandungan air
yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih
antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan
konsentrasi mulekul uap air di udara. (Dwijoseputro, 1980).
2.
Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat
pula ditinjau dari sudu tlain, yaitu di dalam hubungannya dengan tekanan uap
air di dalam daun dan tekanan uapair di luar daun. Kenaikan temperatur menambah
tekanan uap di dalam daun. Kenaikan temperatur itu sudah tentu juga
menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu
tidak didalam ruang yang terbatas maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan
uap yang terkurung di dalam daun. Akibat
dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap air mudah berdifusi dari dalam daun
ke udara bebas. Kenaikan suhu dari 180 sampai 200 F
cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Dalam hal ini akan
sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis mempengaruhi
pembukaan stomata. (Dwijoseputro,1980)
3.
Sinar matahari
Sinar matahari menyebabkan membukanya stoma dan gelap
menyebabkan menutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat
transpirasi. Karena sinar itu juga mengandung panas (terutama siar
infra-merah), maka banyak sinar berarti juga menambah panas, dengan demikian
menaikkan temperatur. Kenaikan temperatur sampai pada suatu batas yang tertentu
menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi
(Dwijoseputro, 1980). Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara
pertama cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi
aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui
pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata (Salisbury & Ross, 1995).
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat dilihat bahwa tanaman yang di simpan di tempat terkena cahaya matahari penguapan airnya lebih besar dibandingkan
dengan tanaman yang di simpan di tempat yang tidak terkena cahya matahari
(teduh). Hal itu membuktikan bahwa sinar matahari benar-benar mempengaruhi laju
transpirasi.
I PERTANYAAN :
1. Bagaimana
pengaruh suhu dan kelembaban dalam proses transpirasi?
Jawab : Suhu akan sangat
mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis mempengaruhi pembukaan
stomata sedangkan kelembaban yaitu bila daun mempunyai kandungan air yang cukup
dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih antara
konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan
kensentrasi molekul uap air di udara.
2. Bandingkan
peristiwa gutasi dan transpirasi?
Jawab
: Gutasi peristiwa keluarnya air dari pori-pori daun dalam bentuk cair melalui
lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada tepi daun sedangkan transpirasi
ialah proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui
stomata
3. Mengapa
letak stomata paling banyak di permukaan bawah daun?
Jawab
: karena untuk mengurangi proses penguapan air melalui stomata tersebut
I KESIMPULAN :
Transpirasi dalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa
cairan dan uap atau gas. Proses
keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk gas keudara
disekitar tumbuhan dinamakan transpirasi.
Ada dua tipe transpirasi yaitu :
1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi
secara langsung melalui kutikula epidermis.
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan air
berlangsung melalui stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui
transpirasi stomata.
Faktor yang
mempengaruhi transpirasi :
Faktor Internal
1.
Penutupan
Stomata
2.
Jumlah dan
Ukuran Stomata
3.
Jumlah Daun
4.
Penggulungan
atau Pelipatan Daun
Faktor eksternal
1.
Kelembaban
2.
Temperatur
3.
Sinar matahari
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tanaman yang di simpan di tempat terkena cahaya matahari penguapan airnya lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang di simpan di tempat yang tidak terkena cahya matahari (teduh).
Daftar Pustaka :
Ø Salisburry,
and Rose. 1995. Fsiologi Tumbuhan.
Bandung: ITB
Ø Dwijoseputro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
Penerbit PT. Gramedia: Jakarta
Ø
Gardner, Et
All. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Ui Press : Jakarta
Ø
Loveless, A.R.
1991.Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. PT. Gramedia: Jakarta
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon